Risma: Sebagian Besar OTG di Surabaya Berpotensi Positif Covid-19
SURABAYA-Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan sebagian besar warga Kota Pahlawan, Jawa Timur, yang statusnya orang tanpa gejala (OTG) berpotensi positif COVID-19.
"Jika dibandingkan dengan ODP (orang dalam pemantauan) dan PDP (pasien dalam pemeriksaan), OTG memang jauh lebih tinggi, karena kalau yang ODP dan PDP itu sudah dalam pengawasan dan perawatan," kata Wali Kota Risma di Dapur Umum, Balai Kota Surabaya, Kamis.
Menurut dia, berdasarkan data Pemerintah Kota Surabaya, sebagian besar warga Kota Pahlawan yang berstatus OTG mengalami lompatan lebih tinggi menjadi positif COVID-19.
Sebab, OTG ini seolah-olah badannya sehat dan tidak mengalami gejala COVID-19 apapun. Kondisi itulah yang sebenarnya dapat menularkan orang-orang yang ada di sekelilingnya.
Untuk itu, sesuai anjuran dokter, dia meminta agar warga selalu menjaga stamina tubuh dengan mengkonsumsi air hangat. "Sesuai saran dokter bahwa kita selalu harus minum air hangat dan kita jaga tubuh agar selalu fit staminanya," ujarnya.
Oleh karena itu, Wali Kota Risma bersama jajarannya sejak beberapa waktu lalu bersama-sama membuat minuman tradisional pokak dan merebus telur di dapur umum .
Selama ini, minuman tradisional dan telur rebus itu dibagi-bagikan kepada warga yang statusnya ODP, PDP, dan OTG setiap hari tanpa terkecuali dengan harapan stamina tubuh mereka semakin kuat untuk menghadapi virus baru ini.
"Minuman pokak ini berbahan dasar jahe, sereh, kapulaga, kayu manis. Rasanya enak manis, sedikit pedas dari jahenya. Ini kita masak selama 3 jam. Telurnya kalau kolesterol bisa dimakan putih telurnya saja," katanya.
Selain itu, Wali Kota Risma juga terus berpesan agar warga menaati phsycal distancing atau jaga jarak fisik. Apalagi jika di dalam suatu rumah, terdapat salah satu anggota keluarga yang positif, maka seluruh anggota keluarga yang berada di rumah tersebut masuk dalam kategori ODP, PDP dan OTG.
"Jangan lupa menggunakan masker, jaga kebersihan terus menerus dan gunakan kebutuhan pribadi. Jangan digunakan bersama-sama. Mari bersama-sama mencegah penularan COVID-19 ini," katanya. (Ant)