Satu Pasien Dalam Pengawasan Covid-19 di Pamekasan Meninggal Dunia
PAMEKASAN-Seorang pasien dengan status dalam pengawasan (PDP) Covid-19 meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Martodirdjo Kabupaten Pamekasan, Pulau Madura, Jawa Timur, Jumat (20/03).
"Pasien yang meninggal dunia ini masuk PDP karena berasal dari Malang. Malang termasuk zona merah COVID-19," kata Direktur RSUD, dr Slamet Martodirdjo Pamekasan Farid Anwar kepada ANTARA per telepon, Jumat malam (20/03).
Pasien dirujuk ke RSUD Pamekasan dengan keluhan batuk dan sesak nafas dengan kondisi suhu tubuh tinggi.
Tim media RSUD Pamekasan telah mengambil spesimen pasien untuk diperiksa di laboratorium di Surabaya.
"Hasilnya masih baru bisa diketahui lima hari ke depan," kata Farid menjelaskan.
Slamet mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan terus meningkatkan pola hidup sehat sebagai upaya antisipasi.
Sebelumnya Pemprov Jatim merilis, wilayah yang paling banyak terdampak corona di Jatim ada di kawasan Malang Raya dan Kota Surabaya. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberi zona merah pada dua wilayah tersebut karena sudah ada yang positif corona.
Malang Raya menduduki posisi pertama dengan rincian 24 orang ODP, 8 orang PDP dan 2 orang dinyatakan positif corona. Kota Surabaya kemudian menyusul dengan 18 ODP, 8 PDP dan 7 orang dinyatakan positif.
Jember menyusul dengan 16 ODP dan 3 PDP. Sidoarjo mengekor di peringkat 4 dengan 10 ODP dan 3 PDP. Tulungagung terdapat 1 ODP dan 4 PDP. Lalu Mojokerto 5 ODP.
Jombang 1 ODP, Gresik 1 PDP, Bangkalan 1 ODP, Kabupaten Pasuruan 1 ODP, Situbondo 1 ODP dan 1 PDP, Bondowoso 2 ODP, Banyuwangi 1 ODP, Lumajang 1 PDP.
Blitar 2 ODP, Trenggalek 2 ODP, Ponorogo 1 PDP, Pacitan 2 PDP, Bojonegoro 1 ODP, Tuban 2 ODP, Lamongan 2 ODP, Kabupaten Kediri 2 ODP, dan Magetan 1 ODP.
Hingga Kamis (19/03) pukul 18.00 WIB terdapat 9 pasien positif corona, 36 Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan 91 Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Jatim. Persebaran wabah corona tersebut ada di 23 kabupaten/kota se-Jawa Timur.
Sementara itu, menurut anggota tim Satgas Penanggulangan Virus Corona Pamekasan, Farid Anwar, Kabupaten Pamekasan belum masuk sebagai daerah rawan.
Namun demikian, dengan kehati-hatian dan kewaspadaan perlu terus ditingkatkan, agar masyarakat terhindari dari COVID-19. (Ant)