Satu Pedagang Terindikasi Positif Covid-19, Rapid Test Segera Digelar di Pasar Gadang
MALANG-Menyusul adanya satu pedagang di Pasar Gadang yang terindikasi positif COVID-19, pada saat dilakukan rapid test beberapa waktu lalu, Pemerintah Kota Malang Jawa Timur segera melakukan rapid test atau uji cepat virus corona (COVID-19) kepada seluruh pedagang yang ada di Pasar Induk Gadang.
"Rapid test akan segera dilakukan sekaligus penyemprotan disinfektan di seluruh wilayah pasar," kata Wali Kota Malang, Sutiaji di Malang, Rabu (22/04).
Sutiaji menambahkan ia telah memerintahkan kepada Dinas Kesehatan Kota Malang untuk segera melakukan rapid test bagi para pedagang yang ada di Pasar Induk Gadang. Sebagai catatan, Pasar Induk Gadang merupakan salah satu pasar terbesar di wilayah Kota Malang.
Pasokan yang ada di Pasar Induk Gadang, bukan hanya berasal dari wilayah Kota Malang, akan tetapi juga dari berbagai daerah yang ada di Indonesia. Para pedagang dengan skala yang lebih kecil, biasanya membeli barang dagangannya di Pasar Induk Gadang untuk dijual kembali.
Sutiaji menambahkan rapid test yang dilakukan bagi pedagang Pasar Induk Gadang tersebut merupakan bagian dari upaya tracing atau pelacakan agar bisa memantau penyebaran COVID-19 di wilayah Kota Malang.
"Setelah ini kita juga akan terus memantau pola physical distancing yang ada di pasar-pasar, dan tentu kepala pasar bertanggung jawab mengatur itu semua," kata Sutiaji.
Satu orang pedagang di Pasar Induk Gadang Kota Malang yang berdasarkan hasil rapid test dinyatakan positif COVID-19 tersebut, merupakan warga Kabupaten Malang. Saat ini, pedagang itu masuk dalam kategori pasien dalam pengawasan (PDP).
Pasien tersebut saat ini menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar Kota Malang. Pasien tersebut akan melakukan swab, untuk memastikan apakah pedagang pasar tersebut positif terjangkit COVID-19.
Di Kota Malang, terdapat delapan kasus positif virus yang telah menjangkiti 213 negara atau kawasan tersebut. Dari delapan pasien positif COVID-19 di Kota Malang itu, sebanyak tujuh orang telah sembuh, dan satu lainnya masih menjalani perawatan.
Data lainnya, sebanyak 1.743 orang masuk kategori orang dengan risiko (ODR), 153 berstatus orang tanpa gejala (PTG), 315 orang berstatus orang dalam pemantauan (ODP), dan sebanyak 85 orang merupakan PDP. (Ant)