Strategi Kediri Genjot Kepercayaan Publik
KEDIRI-Tingkat kepercayaan publik terhadap Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, tadinya sangat rendah. Namun, terus digenjot melalui trategi peningkatan Sistem Akuntabilitas Kinerja (Sakip) di instansi Pemkot.
"Dari situ kami berharap untuk menaikkan tingkat kepuasan masyarakat. Maka dari itu kami menyiapkan beberapa langkah strategi peningkatan Sakip yaitu dengan memperkuat komitmen kami bersama khususnya di pelayanan seperti kelurahan," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Kamis (20/090).
Pemkot, kata pria sapaan akrab Mas Abu itu, memperkuat kelurahan dengan menempatkan tim IT di setiap kelurahan. Selain itu, kontribusi OPD terhadap capaian kinerja juga semakin besar.
"Saya selalu menekankan bahwa OPD harus benar-benar mengerti dengan RPJM manapun baik pusat, provinsi dan daerah Kota Kediri," paparnya.
Saat ini, sambung Mas Abu, seluruh dokumen mulai RPJMD, Renstra PD, RKPD, APBD, Renja, DPA sudah berbasis kinerja karena harapan dari Pemerintah Pusat seperti itu.
"Lalu implementasi budaya kinerja juga kami lakukan. Berikutnya penerapan e-planning, e-performance based budgeting dan e-kinerja yang terintegrasi kita lakukan. Jadi kami ingin kinerja pemerintah benar-benar dirasakan oleh masyarakat," jelasnya.
Wali kota menambahkan, untuk mencapai sasaran dan kinerja sasaran RPJMD Kota Kediri Tahun 2020-2024 dibuat beberapa indikator sasaran, yaitu: meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih, meningkatnya kemandirian keuangan daerah, meningkatnya pelayanan publik yang prima bagi masyarakat dan meningkatkan penerapan smart city.
"Opini BPK Alhamdulillah kami sudah sering mendapatkan WTP. Dimana Pemerintah Kota Kediri menerima WTP lima kali berturut-turut sejak tahun 2014. Lalu indeks profesionalitas ASN juga kita tingkatkan. Nilai Sakip alhamdulillah BB. Mudah-mudahan nanti di tahun 2021 insya Allah harus sudah A," harapnya.
Sementara itu, untuk persentase keberhasilan pembangunan tahun 2018 ini, Mas Abu menyebut sudah 90 persen, tahun 2020 nilainya 93 persen dan tahun 2024 nanti diharapkan sudah bisa 100 persen.
Untuk rasio kemandirian keuangan daerah saat ini sudah 19,48. Ke depan, diharapkan akan semakin lebih baik dibantu dengan IT akan lebih besar lagi angkanya, mengingat ke depan pemerintah kota ada banyak ide dan ada pertumbuhan ekonomi baru di Kota Kediri yaitu dengan dibangunnya Universitas Brawijaya, Poltek negeri.
Menurut dia, pembangunan itu juga akan menjadi potensi baru bagi Pemerintah Daerah Kota Kediri untuk mengembangkan ekonomi.
"Lalu juga ada bandar udara yang dampaknya juga dirasakan di Kota Kediri. Kemarin, saya berkesempatan untuk memaparkan ke Gubernur untuk membuat jalan lingkar di Kota Kediri untuk mengurangi kemacetan. Berikutnya kaitannya dengan indeks kepuasan masyarakat, saat ini indeksnya sudah 3,25. Ke depan harapan kami bisa sampai 3,80 di tahun 2024," tutup Mas Abu. (Ant)