Titik Terang Pembangunan 'Islamic Science Park' di Madura
SURABAYA-Upaya membangun Islamic Science Park (ISP) atau pusat ekonomi syariah di Pulau Madura, Jawa Timur mulai menemui titik terang.
Pasalnya Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sudah mengkomunikasikan hal itu dengan Menko Perekonomian. "Kami berharap Islamic Science Park bakal menjadi bagian dari KEK Syariah. Kalau jadi, KEK Syariah ini akan menjadi yang pertama di Indonesia dan dunia," ujar Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa ditemui usai jumpa pers terkait program 99 hari kerja di Gedung Negara Grahadi, Rabu (29/05).
Untuk merealisasikan rencana tersebur, Ketua Umum PP Muslimat NU itu menyebut sudah bertemu dengan Deputi Menteri khusus KEK (Kawasan Ekonomi Khusus). "Hasilnya setelah kami juga komunikasikan dengan Menko Perekonomian dan juga Menteri PU Salah satu yang disetujui adalah BPWS akan berubah menjadi BPWM atau Badan Pengembangan Wilayah Madura," jelas Khofifah.
Adapun Lahan yang dibutuhkan untuk KEK Syariah ini sekitar 101 hektar. Sementara Badan Pengembangan Wilayah Surabaya Madura (BPWS) saat ini sudah memiliki lahan seluas 40 hektar.
Dalam penyampaian perubahan BPWS menjadi BPWM itu, ada tiga hal usulannya yang disetujui dan bakal merubah struktur dan pola kerja BPWS yang saat ini ada. Pertama Gubernur Khofifah meminta agar seluruh bupati Madura masuk dalam kepengurusan BPWM nantinya.
Dengan dimasukkan empat bupati di Madura maka akan membuat BPWM bisa maksimal dalam melakukan upaya pengembangan.
"Usulan saya yang kedua yang juga disetujui adalah dalam BPWM nanti harus ada OPD Pemprov Jawa Timur yang masuk," tegasnya.
Ke depan, sambung Khofifah, BPWM bakal lebih banyak diisi oleh orang-orang lokal Madura, bukan dari Jakarta seperti saat ini ada di struktur BPWS.
Khofifah menambahkan, rencana perubahan BPWS menjadi BPWM ini sedang dimatangkan.
Kalau BPWM ini rampung terbangun dan terestrukturisasi, maka rencana realisasi KEK Syariah melalui Islamic Science Park juga akan lebih murah dilakukan. (Kominfo Jatim)