Tren Kasus Hepatitis di Trenggalek
TRENGGALEK-Kasus penyakit hepatitis di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, menunjukkan tren peningkatan dari tahun ke tahun.
Data RSUD dr Soedomo Trenggalek menyebutkan pada 2017 tercatat sebanyak 203 kasus, 2018 sebanyak 263 kasus dan kurun pertengahan 2019 ini sebanyak 303 kasus.
"Ini data pasien dengan kasus.hepatitis yang pernah dirawat di sini," kata Humas RSUD dr Soedomo, Sujinono di Trenggalek, Jumat (05/07).
Data tersebut mengacu pasien rujukan ataupun pasien rawat inap yang telah didiagnosis mengidap penyakit hepatitis.
Namun, sambung dia, angka tersebut belum merepresentasikan kondisi keseluruhan kasus hepatitis di Trenggalek.
Alasannya, data penderita hanya mengacu pasien RSUD, tidak mencakup kasus hepatitis yang mungkin di rawat di RS swasta, klinik serta puskesmas yang memiliki layanan rawat inap.
Selain itu dimungkinkan pasien lain asal Trenggalek yang dirawat di puskesmas, klinik kesehatan, RS swasta, hingga RS yang berada di luar daerah.
"Dengan jumlah itu masyarakat tidak perlu khawatir, pasalnya jumlahnya terhitung wajar, sebab jika dirata-rata saat ini kami merawat dua pasien setiap hari," katanya.
Dari total jumlah pasien hepatitis yang pernah singgah dan dirawat di RSUD dr Soedomo selama kurun tiga tahun terakhir itu, 15 orang di antaranya meninggal dunia.
"Untuk pasien meninggal itu sampai di sini sudah dalam keadaan kronik atau kronis, sehingga sulit untuk ditolong kendati kami telah melakukan upaya pertolongan yang maksimal," katanya.
Sujinono menambahkan, kasus hepatitis yang ia paparkan tidak semuanya hepatitis A sebagaimana yang kini mewabah di kabupaten tetangganya, Pacitan. Tetapi meliputi kasus hepatitis A, B, C maupun yang dipicu oleh penyalahgunaan obat. (Ant)