Waspadai Kenaikan Harga Pangan Jelang Akhir Tahun
MALANG-Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, diingatkan untuk mewaspadai kenaikan harga bahan pangan pokok, terlebih menjelang akhir 2019.
"Pada akhir tahun itu, polanya akan mengalami inflasi. Namun, inflasi ini bukan merupakan hal yang harus ditakuti," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang Sunaryo, di Kota Malang, Selasa (01/10).
Memasuki akhir tahun 2019, kata Sunaryo, juga bersamaan dengan datangnya musim penghujan. Artinya petani baru akan memulai menanam komoditas tertentu seperti padi atau jagung.
BACA JUGA: Diburu Pembeli, Bulog Malang Kesulitan Serap Gabah
Dalam kondisi demikian, sambung Sunaryo, ada kecenderungan stok pangan menipis sehingga harus diwaspadai pemerintah, khususnya untuk menjamin keberadaan stok pangan.
"Hal-hal yang perlu diwaspadai, tentu itu harga pangan. Stok pangan harus aman," beber Sunaryo.
Senada disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang Azka Subhan bahwa ada kecenderungan kenaikan harga khususnya pada Desember 2019.
"Nanti pada Desember 2019, itu harus diwaspadai Natal dan Tahun Baru. Kami akan selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mengendalikan inflasi," ujar Azka.
Untuk itu pihaknya akan terus memantau pergerakan harga barang-barang kebutuhan pokok. "Jika signifikan, baru akan dilaksanakan operasi pasar atau pasar murah. Jika belum terlalu tinggi, kami amsih mengandalkan mekanisme pasar," tutup Azka.
Sebagai informasi, posisi stok Perum Bulog Subdivre Malang dalam kondisi aman dengan total stok yang tercatat pada Agustus 2019 mencapai 31.891,52 ton. Stok tersebut, diperkirakan mencukupi hingga enam bulan kedepan.
Sedangkan untuk serapan Bulog Malang hingga Agustus 2019, sebesar 8.206,12 ton beras, dengan target serapan ditetapkan sebanyak 21.073 ton beras. (Ant)