Wuih! Banyuwangi Menuju Geopark Dunia, Ini Kata UNESCO
Banyuwangi - Asesor GGN UNESCO Guy Martini datang ke Banyuwangi untuk meninjau kesiapan Banyuwangi menjadi situs geological park dunia.
Asesor UNESCO itu berkunjung selama tiga hari, (29-31/12), dan berkesimpulan Banyuwangi sangat potensial menjadi bagian dari Global Geopark Network.
"Banyuwangi lengkap, baik geological-nya, lingkungan alamnya, intangible heritage cultural (warisan budaya tak benda) hingga keanekaragaman hayatinya. Saya kira Banyuwangi punya semua elemen potensial untuk menjadi bagian dari Global Geopark Network,” ujar Martini.
Selama di kabupaten ujung timur Jawa ini, Martini melakukan kunjungan ke Pantai Pulau Merah, Gunung Ijen, dan Desa Adat Kemiren.
Martini menjelaskan, dengan berupaya menjadi bagian Geopark dunia sebenarnya Banyuwangi tengah menyiapkan rumah masa depan yang mampu memberi dampak positif bagi warga.
Saat ini ketiga destinasi alam tersebut tengah bersiap untuk bisa lolos menjadi bagian dari Global Geopark Network (GGN) UNESCO, badan PBB yang menangani pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan.
Martini mengatakan, Geopark tidak hanya sekedar bicara alam semata, tetapi seluruh aspek di dalamnya, seperti hayati dan kebudayaan. Banyuwangi sendiri memiliki kekayaan warisan geologi yang luar biasa dan lengkap.
"Pulau Merah punya panorama yang indah, kami sempat berbicara dengan penduduk lokal yang terlibat sebagai relawan ataupun lifeguard, saya terkesan karena mereka terlibat memberikan edukasi keselamatan kepada anak-anak sekolah dan pengunjung, juga mau mengajari selancar," ujarnya.
Martini juga sangat terkesan dengan Gunung Ijen serta Taman Gandrung Terakota dengan visualisasi ratusan penari Gandrung di kaki Gunung Ijen.
Bagi dia, Gunung Ijen sangat menawan dari sisi geologi, lingkungan alam, dan kehidupan warga lokalnya. “Saya melihat kisah fantastik tentang gunung berapi, juga hutan yang indah dan mengagumkan di sepanjang perjalanan menuju Ijen," pungkas Martini.
Diketahui, tiga destinasi di Banyuwangi, yaitu Gunung Ijen, Pantai Pulau Merah, dan Taman Nasional Alas Purwo baru saja ditetapkan sebagai kawasan Geopark (geological park) alias Taman Bumi Nasional.