AKP Sulman Dinilai Telat Cabut Penyataan Dukung Jokowi
Jakarta-AKP Sulman Aziz dinilai terlambat mencabut pernyataanya soal arahan untuk mendukung nomor capres 01 karena publik sudah terlanjur menerima pengakuan awal Sulman.
"Sudah terlambat ketika pernyataannya sudah dianggap benar oleh publik yang sudah viral di media massa maupun media sosial," terang Dekan Fakultas Hukum Universitas Nasional (Unas) Ismail Rumadan, di Jakarta, Kamis (04/04).
Sebaliknya, dia justru mempertanyakan alasan AKP Sulman yang justru meralat atau menarik ucapan.
"Saya punya keyakinan bahwa pecabutan pernyataan oleh saudara Sulman Aziz suatu bentuk tekanan dari atasan yang bersangkutan, terlebih lagi pernyataan itu disampaikan di kantor Mapolda Jabar," sambungnya.
Kendati demikian, Ismail mengembalikan penilaian terkait pengakuan Sulman kepada publik.
Menurutnya masyarakat sudah pandai memilah dan memilih informasi di era digital saat ini.
Dia pun mengingatkan, sebagai lembaga negara, Polri harus berdiri di atas semua kepentingan.
"Masyarakat tentu sudah pandai menilainya, mana pernyataan yang tulus dan mana pernyataan yang didasarkan pada tekanan," jelasnya.
Sebelumnya, publik dikejutkan oleh pengakuan AKP Sulman Aziz saat menggelar konferensi pers di kantor hukum Lokataru, Jakarta.
Kapolsek Pasirwangi, Kabupaten Garut ini mengaku diminta untuk mendukung capres nomor 01, Jokowi.
Sulman juga menyebut dirinya dimutasi atas pertimbangan politis, yakni karena berfoto dengan salah satu tokoh agama yang mendukung calon nomor 02.
Namun, sehari berselang, Sulman kembali muncul di konferensi pers di Mapolda Jawa Barat.
Ia pun membantah semua pernyataannya yang ia paparkan di kantor hukum Lokataru. AKP Sulman mengaku emosi karena dimutasi.