Alasan Penangkapan Polwan Diduga Terpapar Radikalisme
TERNATE-Polda Maluku Utara menyebut oknum polisi wanita (polwan) diduga terpapar radikalisme ditangkap karena meninggalkan tugas tanpa seizin pimpinan.
Baca Juga: Polda Jatim Amankan Polwan Diduga Terpapar Radikalisme
Polwan inial NOS tersebut sebelumnya ditangkap di Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur.
"Memang, seluruh personel Polri siaga I di seluruh Indonesia termasuk di Polda Malut dalam operasi mantap brata Pemilu 2019. Sehingga anggota polisi tidak dibenarkan tinggalkan tugas tanpa seizin pimpinan termasuk Bripda NOS," kata Kabid Humas Polda Malut, AKBP Hendri Badar di Ternate, Senin (27/05).
Polda Malut menyebutkan, penangkapan itu berawal dari laporan yang disampaikan pihak keluarga bahwa Bripda NOS pergi tanpa sepengetahuan mereka.
Anggota polwan itu kemudian ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya karena berangkat tanpa izin secara lisan maupun tertulisan pimpinannya Direskrimum Polda Malut.
Polda Malut, kata Hendri, belum mengetahui apakah yang bersangkutan terpapar radikalisme atau tidak karena akan diperiksa secara intensif setibanya di Ternate.
Saat ini, sambung dia, tim dari Polda Malut juga telah diberangkatkan ke Surabaya terkait dengan Bripda Nes tersebut.
"Tentunya, Bripda NOS akan diberikan sanksi tegas melalui sidang disiplin, karena meninggalkan tugas saat Polda Malut siaga I pengamanan Mantap Brata," tutupnya.
Sebelumnya, Polda Jatim mengamankan Bripda NOS bersama satu orang temannya atas kerja sama dengan Polda Malut.
Bripda NOS yang bertugas di Direskrimum Polda Malut itu berangkat dari Bandara Sultan Babullah Ternate pada Minggu (26/5) sekitar pukul 09.00 WIT. dan tiba pukul 13.00 WIT., dan langsung diamankan tim Mapolda Jatim. (Ant)