Banjir, Standar Konstruksi Tol Madiun Dipertanyakan
Jakarta-Pengamat kebijakan infrastruktur publik, Suhendra Ratu Prawiranegara mengaku heran banjir yang menggenangi tol Madiun, Jawa Timur, disebut karena faktor cuaca.
Yang harus dipertanyakan, kata Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi ini, adalah apakah rancang-bangun atas jalan tol tersebut sudah memenuhi semua aspek.
"Ini apakah sudah semua aspek terpenuhi? Khususnya aspek teknis atas ruas tol tersebut apakah sudah sesuai dengan Norma, Standar, Pedoman dan Manual (NSPM) untuk sebuah bangunan (konstruksi) jalan tol?” ujar Suhendra via rilis yang terima, Jumat (08/03).
“Jadi sangat keliru dan lebih sesat lagi pemikiran para pihak yang mengaitkan analisis kami dengan mencari pembenaran faktor alam akibat curah hujan tinggi dan jebolnya sungai dekat jalan tol tersebut,” lanjutnya.
Ia menjelaskan, salah satu standar dan ketentuan jalan tol tidak boleh ada genangan air berlebih (banjir), karena begitulah ketentuan bagi jalan tol (highway) di negara manapun.
Karena dari sisi keselamatan akan membahayakan bagi pengguna jalan tol.
“Karena jalan tol berbeda dengan jalan umum biasa. Ada NSPM dan SPM (Standar Pelayanan Minimal) yang harus dipenuhi,” ujarnya.
Menurutnya banjir di Madiun adalah fenomena alam yang memang di luar kuasa siapapun.
“Jadi kritik saya buat pengkritik yang mengatakan kami sesat berpikir, sebaiknya kembali jernihkan pikiran dan hati sebelum komentar. Hingga tidak terkesan ngawur dan asbun, menuduh orang lain sesat pikir,” terangnya.
Terakhir, mantan Staf Khusus Menteri PU dan Menteri PUPR meminta pemerintah menjelaskan secara terbuka kepada masyarakat seluruh aspek teknis maupun non teknis mengenai peristiwa ini.
“Bukan malah menyalahkan pendapat analisis berpikir orang lain,” pungkasnya.