Dirjen PDT Rintis Smart Farming 4.0 di Situbondo
SITUBONDO-Sejak Tahun 2018, Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal, Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi bersama dengan PT Mitra Sejahtera Membangun Bangsa (MSMB), merintis pengembangan Smart Farming 4.0 di salah satu daerah tertinggal di Jawa Timur, Kabupaten Situbondo.
Smart Farming 4.0 merupakan metode pertanian cerdas berbasis teknologi, dimana terdapat beberapa teknologi yang digunakan diantaranya agri drone sprayer (drone penyemprot pestisida dan pupuk cair), drone surveillance (drone untuk pemetaan lahan) serta soil and weather sensor (sensor tanah dan cuaca).
Kunci utama dalam penerapan metode Smart Farming 4.0 adalah pada data yang terukur. Oleh karena itu, seluruh kegiatan tersebut terintegrasi dengan aplikasi berbasis android RiTx.
Kabupaten Situbondo dipilih menjadi salah satu pilot project karena memiliki potensi pertanian yang besar dengan lahan yang luas.
"Kabupaten Situbondo sudah seharusnya berkembang melalui potensi besar yang mereka miliki, baik itu pada sektor pertanian dan perkebunan. Teknologi Smartfarming 4.0 membantu mengoptimalkan hasil pertanian dan perkebunan yang ada," jelas Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (Dirjen PDT) Kementerian Desa (Kemendes), Samsul Widodo via rilis yang diterima, Jumat (15/11).
Contohnya, sambung Samsul, komoditas mangga yang banyak di Situbondo dimana dengan teknologi tersebut jumlah pohon bisa diketahui.
"Berapa ribu pohon mangga yang ada di Situbondo, kondisinya seperti apa, kapan berbunga, kapan panen dan sebagainya, sehingga kita bisa prediksi dan itu akan memudahkan Dinas Pertanian untuk mengatur logistiknya dan dijual kemana" ujar Samsul.
Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0 di Kabupaten Situbondo tersebut merupakan kegiatan ke-4 yang dilaksanakan, setelah sebelumnya dilaksanakan di Kabupaten Garut, Pasaman Barat, dan Sukabumi.
Kegitaan itu dihadiri oleh 250 orang petani penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BNI serta perwakilan dari Kementerian Pertanian dan Kementerian Komunikasi dan Informatika yang turut mendukung kegiatan ini.
Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0 dilaksanakan untuk menyambut musim tanam Oktober 2019 – Maret 2020 dan rencananya akan dilaksanakan di 12 lokasi unggulan pangan di Indonesia.
Dalam kegiatan Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0 ini BNI berperan untuk memberikan pembiayaan akses permodalan yang mudah dan murah di sektor pertanian dan perkebunan serta kemudahan budidaya dan peningkatan hasil produksi melalui CSR.
Sedangkan PT MSMB sendiri bertugas untuk melaksanakan pendampingan petani terkait penerapan teknologi pertanian presisi berupa Teknologi Smartfarming 4.0 berbasis Internet of Things (IOT), serta menyediakan peralatan dan memfasilitasi untuk akses kepada off-taker.
Pilot project tersebut dilaksanakan di 250 hektar lahan dengan dukungan 1 unit soil and weather sensor. Sebagai bentuk tindaklanjut keberhasilan pada pilot project tersebut, PT MSMB bersama dengan BNI melanjutkan model pengembangan pertanian presisi ini di Situbondo melalui kegiatan Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0.
Melalui teknologi ini para petani mendapatkan lebih banyak kemudahan, diantaranya adalah terkait pengelolaan lahan pertanian dan penjualan hasil produksi dengan harga lebih baik.