Harga Ayam Hidup Merangkak Naik
JAKARTA-Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, Fini Murfiani mengatakan ada kenaikan harga pada ayam hidup atau live bird (LB) di tingkat peternak pada tanggal 28 Juni dibanding 26 Juni 2019.
"Alhamdulillah, harga LB perlahan sudah naik, hal ini membuktikan upaya bersama Kementan bersama stakeholder perunggasan mulai membuahkan hasil," ujar Fini, Senin (01/07).
Baca juga: Keluhan Peternak Ayam Potong di Magetan
Pun demikian dengan pantauan tim monitoring dan investigasi Kementerian Pertanian RI di tiga provinsi yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur bahwa ada kenaikan LB.
Data Petugas PIP Ditjen PKH pada tiga Provinsi, yakni di Jawa Barat menyebutkan harga LB sebesar 5,7% dari harga Rp 12.300 menjadi Rp 13.000.
Hal serupa juga terjadi di Jawa Tengah dimana ada peningkatan harga LB sebanyak 8,5% dari Rp 8.431 menjadi Rp 9.167, sementara di Jawa Timur kenaikan harga LB sebesar 14,2% dari harga Rp 10.191 menjadi Rp 11.636.
Soal penyebab disparitas harga di tingkat di produsen dan konsumen, Fini mengatakan karena peran besar broker pada rantai suplai ayam sangat besar sehingga bisa 'main' harga yang berdampak pada disparitas harga.
Selain itu, rentannya kelebihan pasokan dan permainan pihak tertentu yang mengakibatkan disparitas harga antara produsen dan konsumen.
"Oleh karena itu sesuai dengan Permentan Nomor 32/2017, Pemerintah mewajibkan pelaku usaha yang memproduksi LB minimal 300.000 per minggu harus memiliki RPHU dan Cold Storage untuk menampung karkas dari RPHU," tutupnya.