Khofifah: Jangan Jadi 'Bucin', Romantis tapi Nalar Tipis!
Surabaya-Gubenur Jawa Timur, Khofifah ikut berkomentar soal kasus penganiayaan terhadap Audrey (14), siswi sekolah menengah pertama (SMP) yang menjadi korban kekerasan dengan pengeroyokan oleh sejumlah siswi sekolah menengah atas (SMA) di Pontianak, Kalimantan Barat.
Khofifah berpesan agar generasi milenial dan Gen Z tak mudah tersulut emosi karena cinta.
"Jangan jadi mahluk 'Bucin alias budak cinta' yang romantis tapi nalarnya tipis karena rela tenggelam dan berbuat apapun hanya demi cinta. Hidup juga harus realistis karena bisa jadi berujung pada penyesalan seperti kasus Audrey ini," kata Kahofifah via akun instagramnya khofifah.ip, Kamis (11/04).
"Kasus penganiayaan dan bullying Audrey di Kalimantan Barat membuat hati saya sebagai seorang Ibu miris dan terenyuh. Apalagi pengeroyokan tersebut dipicu hanya karena masalah percintaan," sambungnya.
Mantan Menteri Sosial RI ini berharap kondisi Audrey segera membaik.
"Kasus ini menjadi peringatan kepada kita semua bahwa peranan orangtua dalam tumbuh kembang anak di lingkungannya sangatlah vital," jelasnya.
Menurutnya, remaja yang mudah marah dan tersulut emosi, serta agresif, tidak lepas dari lalainya peran orangtua dalam menanamkan nilai-nilai luhur sejak dini.
"Kebanyakan sibuk dengan pekerjaan sehingga absen akan kewajiban mengajarkan anak tentang empati, gotong royong dan toleransi," pungkas Khofifah.