Langkahi Makam Pendiri NU, Gelar Santri Sandi Politis?
Jakarta - Gelar santri di era post-Islamisme yang disematkan Presiden PKS Shohibul Iman kepada Sandiaga Uno mendapat sorotan Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Kadir Karding.
Karding menilai label santri tersebut diduga hanya untuk kepentingan politik belaka karena cawapres pendamping Prabowo itu melangkahi makam tokoh pendiri Nahdlatul Ulama, KH Bisri Syansuri di Kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Denanyar, Jombang, Jawa Timur.
"Sangat tidak etis, seseorang yang tidak pernah mondok sekali pun, melangkahi makam adalah tindakan yang tidak sopan," kata Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Karding di Jakarta, Selasa (13/11).
Karding yang merupakan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf menilai perbuatan Sandiaga itu tidak pantas dilakukan, terlebih yang bersangkutan adalah cawapres.
Menurut dia, kalau Sandiaga paham adab ziarah kubur, tentu dia akan bersikap sopan tanpa melangkahi makam, apalagi makam seorang ulama.
"Kalau orang NU ziarah kubur itu dilakukan dengan tahlil," ujarnya.
Sebelumnya, dalam sebuah video berdurasi 14 detik, Sandiaga Uno terekam melangkahi makam ulama dan salah satu tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Bisri Syansuri di Kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Denanyar, Jombang, Jawa Timur.