Presiden Pastikan Ada Kelonggaran Kredit Perbankan Bagi Ojol, Nelayan, dan Pelaku UMKM
JAKARTA-Sebagai upaya meminimalisasi dampak wabah COVID-19, Presiden Joko Widodo memastikan akan ada relaksasi kredit bagi UMKM terutama untuk nilai kredit di bawah Rp10 miliar.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka pada Selasa, dalam Rapat Terbatas (melalui Video Conference) dengan Topik Pengarahan Presiden kepada Para Gubernur Menghadapi Pandemik Covid-19, mengatakan banyak menerima keluhan dari UMKM.
“Kita kemarin sudah berbicara dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK akan memberikan kelonggaran relaksasi kredit UMKM untuk nilai kredit di bawah Rp10 miliar,” katanya.
Kredit itu terinci baik kredit perbankan maupun industri keuangan nonbank.
Relaksasi yang diberikan bisa berupa penundaan cicilan sampai satu tahun dan penurunan bunga.
Presiden juga mengaku mendapatkan keluhan bagi para pekerja harian termasuk tukang ojek, supir taksi, hingga nelayan.
Untuk mereka, Presiden juga memastikan akan ada kelonggaran kredit yang diberikan.
“Tukang ojek, sopir taksi yang sedang kredit motor atau mobil, juga nelayan yang sedang kredit perahu. Mereka tidak perlu khawatir karena pembayaran bunga atau angsuran diberikan kelonggaran selama 1 tahun,” katanya.
Dalam menghadapi pandemi COVID-19, ia mengatakan, pada intinya Pemerintah fokus pada tiga hal.
“Intinya kita ingin tiga hal yang menjadi fokus kita, pertama keselamatan, kesehatan adalah yang utama, tapi siapkan yang kedua ‘social safety net’, bantuan sosial tolong disiapkan,” katanya..
Kemudian ia menambahkan yang ketiga bahwa dampak ekonomi harus dihitung dengan cermat sehingga kesiapan dalam menyediakan stok pangan betul-betul ada.
Selain itu, presiden juga melarang debt collector bertindak, jika ada nasabah yang terpaksa menunggak cicilan. Dia juga meminta hal tersebut menjadikan ini sebagai catatan. (Ant)