Rektor UIN Ini Bakal Sertifikasi Khatib Bila Jadi Menag
YOGYAKARTA-Yudian Wahyudi, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga (Suka) Yogyakarta akan mewujudkan program sertifikasi khatib jika dirinya dipilih Presiden Jokowi sebagai Menteri Agama (Menag) dalam Kabinet Kerja Jilid II.
"Andai kata benar saya jadi menteri (Menag) itu akan saya sertifikasi para khatib," kata Yudian di sela acara Pembukaan Peringatan Hari Santri Nasional di Gedung Prof Dr H M Amin Abdullah UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Rabu (16/10).
Menurut Yudian, program sertifikasi khatib atau penceramah salat Jumat tersebut dalam rangka memberantas radikalisme.
Selain itu, sambung Yudian, penceramah di masjid-masjid BUMN harus mendapatkan izin dari pemerintah.
Pun dengan penceramah di masjid-masjid sekolah negeri mulai dari sekolah dasar (SD) hingga perguruan tinggi.
"Kita akan tertibkan, tidak bisa lagi hanya main sepihak. Andai kata benar (menjadi Menag) lho itu, akan bekerja sama dengan kepolisian dan sebagainya," ungkapnya.
Program sertifikasi khatib, lanjut dia, memang hanya bisa ia wujudkan apabila dirinya dipilih sebagai Menag. Kendati siap menjalankan tugas sebaik-baiknya jika menjabat Menag, ia menegaskan tidak akan pernah melakukan lobi-lobi politik untuk masuk kabinet.
"Kalau tidak Menag nanti saya didalili (diceramahi dengan dalil). Kalau tidak Menag tidak punya otoritas untuk itu," ujarnya.
Dia menambahkan peristiwa penusukan terhadap Menkopolhukam Wiranto beberapa waktu lalu telah menunjukkan bahwa bahaya radikalisme masuk level satu atau darurat.
Untuk diketahui, pada Juli 2019, Forum Rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) menyepakati 2 nama untuk diajukan menjadi calon Menag, yakni dirinya dan Rektor UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Fauzul Iman sebagai calon kedua. (Ant)