Tak Semua PAC PDIP Surabaya Patuhi Megawati
SURABAYA-Tak semua Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP Surabaya, Jawa Timur menyatakan patuh terhadap keputusan DPP yang menunjuk Adi Sutarwijono menggantikan Whisnu Sakti Buana sebagai ketua PDIP Surabaya.
Misalnya, Ketua PAC PDIP Kecamatan Bulak yang justru menolak rekomendasi yang ditandatangani Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekjend Hasto Kristiyanto.
“Kami menolak karena tidak sesuai dengan mekanisme partai, yakni Peraturan Partai nomor 28 tahun 2019,” kata Riswanto melansir beritajatim.com, Senin (08/07).
Penolakan tersebut, sambung Riswanto karena tidak sesuai dengan mekanisme partai berupa Peraturan Partai nomor 28 tahun 2019 bahwa DPC PDIP di tingkat kabupaten/kota dan DPD PDIP di level provinsi diberi kewenangan untuk mengusulkan calon Ketua DPC kabupaten/kota.
“Kami menolak karena tidak sesuai dengan mekanisme partai," ujarnya.
Meski demikian, sejumlah PAC PDIP menyatakan patuh terhadap keputusan DPP tersebut.
"Pasca konfercab (konfererensi cabang), kami melakukan evaluasi dan merenung yang kesimpulannya setia dan patuh kepada keputusan Ibu Megawati Soekarnoputri," ujar ketua PAC PDIP Tengggilis Mejoyo, Sumardiyono, kepada wartawan di Surabaya.
Hal yang sama disampaikan sekretaris PAC Tenggilis Mejoyo, Fernandes bahwa sepanjang sejarah, DPP tidak pernah mengubah sebuah keputusan.
"Hemat kami, keputusan tentang ketua, sekretaris dan bendahara DPC PDIP Kota Surabaya sudah final dan tidak mungkin berubah," ujarnya.
Pun dengan ketua PAC Gununganyar Kartiko yang juga menyatakan kesetiaan pada keputusan ketua umum, termasuk sesuai arahan Whisnu Sakti Buana sebelum konfercab ditutup, yaitu yakin terhadap keputusan DPP yang sudah final.
"Kami siap mendukung kepemimpinan dan di bawah Ketua DPC baru, Adi Sutarwijono," katanya didampingi wakil ketua PAC Gununganyar, Jemmy Wulur.
Sikap sama disampaikan ketua PAC Rungkut, Andhy Puryanto, yang memandang ada semangat regenerasi di tubuh DPC dan pihaknya patuh kepada DPP.
Sebelumnya, politikus Adi Sutarwijono atau akrab disapa Cak Awi diputuskan memimpin DPC PDIP Surabaya selama lima tahun ke depan, kemudian menunjuk Baktiono sebagai sekretaris dan bendahara dijabat oleh Taru Sasmito.
Keputusan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri itu disampaikan melalui konfercab yang dihadiri dua ketua DPP PDIP, yakni Nusyirwan Sudjono dan Ribka Tjiptaning pada Minggu (7/7). (DBS)