Tersambung, Tol Trans Jawa Picu Lonjakan Arus Mudik
JAKARTA–Tersambungnya tol Trans Jawa diprediksi memicu lonjakan arus mudik dan balik Lebaran 2019.
Jasa Marga memprediksi puncak arus mudik jatuh pada tanggal 31 Mei 2019 (H-5) dengan jumlah 77 ribu kendaraan yang meninggalkan Jakarta melalui GT Cikampek Utama. Angka ini naik sebesar 181% dibandingkan lalu lintas harian (LHR) normal (27 ribu kendaraan).
Namun, dengan adanya kebijakan one way yang terjadwal dan diinformasikan kepada masyarakat, Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek memprediksi lalin puncak mudik dapat meningkat hingga mencapai 90 ribu kendaraan.
Untuk Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek menyiapkan sejumlah strategi untuk menciptakan perjalanan mudik aman dan nyaman.
General Manager Cabang Jakarta-Cikampek, Raddy R. Lukman mengungkapkan hal utama yang harus diantisipasi oleh pengguna Jalan Tol Jakarta-Cikampek, yaitu Relokasi Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama ke GT Cikampek Utama (Km 70), dan GT Kalihurip Utama (Km 67) yang berdampak pada perubahan sistem transaksi dan pentarifan Jalan Tol Jakarta-Cikampek, serta penerapan rekayasa lalu lintas one way dan contraflow secara terjadwal.
Alasan utama relokasi GT Cikarang Utama harus dilakukan sebelum arus mudik dan balik Lebaran 2019 adalah faktor internal, yaitu tidak memadainya lagi kapasitas transaksi di GT Cikarang Utama akibat adanya pembangunan pier Jalan Tol Jakarta-Cikampek Elevated di GT Cikarang Utama yang berdampak pada berkurangnya kapasitas transaksi (menutup enam gardu operasi).
“Di samping itu, tersambungnya Jalan Tol Trans Jawa yang menyebabkan arus lalu lintas pada periode mudik dan balik Lebaran 2019 di Jalan Tol Jakarta-Cikampek diprediksi meningkat hingga 15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. sehingga kapasitas GT Cikarang Utama tidak dapat menampung volume kendaraan tersebut,” jelas Raddy.
Relokasi GT Cikarang Utama tersebut akan berdampak pada:
Perubahan sistem pengumpulan tol dari sistem transaksi terbuka dengan pentarifan merata Jakarta IC – Pondok Gede Barat/Timur, Jakarta IC – Cikarang Barat dan sistem transaksi tertutup dengan pentarifan proporsional Cikarang Barat – Cikampek menjadi sistem transaksi terbuka pada Jakarta IC – Cikampek.
Perubahan Sistem Pentarifan pada Jalan Tol Jakarta-Cikampek dengan pembagian 4 (empat) wilayah pentarifan merata yaitu Jakarta IC – Ramp Pondok Gede Barat/Pondok Gede Timur, Jakarta IC – Cikarang Barat, Jakarta IC – Karawang Timur, dan Jakarta IC – Cikampek.
Saat ini proses pembongkaran GT Cikarang Utama masih berlangsung yang terbagi atas dua tahap. Tahap pertama adalah membongkar dua belas gardu di GT Cikarut 1, GT Cikarut 4 dan GT Cikarut 6 dan akan dilewati selama masa pelayanan mudik dan balik Lebaran 2019.
Sedangkan untuk tahap II akan dilaksanakan setelah pelayanan mudik dan balik Lebaran 2019 selesai, yaitu dengan membongkar delapan gardu untuk menjaga konsistensi jumlah lajur dan re-alignment agar menjadi lurus (smoothing). (Infomudik)