Visi Indonesia Poros Maritim Dunia Siap Diwujudkan di Jatim
SURABAYA-Poros Maritim Tower yang berada di Jalan Perak Timur Surabaya, Jawa Timur, baka selesai pada tahun 2020.
Tower tersebut menjadi ikon Jatim dalam mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi Poros Maritim dunia.
"Rencana beroperasi awal tahun 2020, dan kami harap bangunan ini bisa meningkatkan sinergi dan koordinasi dalam rangka mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia," kata Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III, Doso Agung usai acara "Topping Of Ceremony" di Surabaya, Selasa (02/07).
Doso optimistis target pembangunan tersebut dicapai sehingga menjadi pusat layanan satu atap kawasan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya itu karena setelah selesai tahap "Topping Off" tahap berikutnya akan lebih cepat.
Masih kata Doso, pada penyelesaian awal bangunan tertinggi di kawasan Surabaya Utara itu tidak sesuai target, dari pengerjaan minggu ke-59 yang diharapkan selesai 43,25 persen, namun hanya mampu direalisasikan 40,97 persen.
Selain itu, pengerjaan keramik yang seharusnya sudah dalam tahap lantai 8, namun saat ini masih dalam proses lantai dasar.
"Keterlambatan awal hanya pada sisi struktur pondasi dan penyelesaian gedung parkir, seperti pemasangan platform. Namun, setelah ini pastinya lebih cepat apalagi setelah 'topping off'," jelas.
Bahkan, kata dia, beberapa pihak dari perbankan serta pelayaran Pelabuhan Tanjung Perak juga sudah ada yang memesan bangunan senilai Rp400 miliar tersebut.
"Harapan kami dalam membangun tower ini adalah seluruh unsur maritim di Surabaya bisa menempati bangunan untuk memperkuat sinergi mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia," harapnya.
Doso mengatakan, usai selesainya bangunan itu Kantor Pusat Pelindo III juga akan pindah dan menempati bangunan baru, yakni dari lantai 16 ke atas akan ditempati kantor untuk Pelindo III Group. Sedangkan keberadaan bangunan lama akan difungsikan sebagai bagian dari cabang Tanjung Perak.
Sementara itu, Poros Matirim Tower akan memiliki 23 lantai dan berdiri di atas lahan seluas 11 ribu meter persegi dengan luas bangunan lebih dari 60 ribu meter persegi.
Gedung itu juga bakal memiliki fasilitas keamanan 24 jam dan teknologi informasi yang bisa langsung diakses di semua terminal, serta memiliki jaringan Bea Cukai, ditambah sejumlah kafe. (Ant)